Hari ini....
bukan semalam.
Hari ini juga tidak akan padam sebelum esuk menjelang.
Juga hari ini...
Ya, bisa tak tentu cuaca dan posisi keadaannya.
Mungkin mendung,hujan lagi atau panas ke petang.
Cuma yang aku tahu...
Selepas hari ini tiada lagi ulangan bagi sketsa semalam....
Bila menyebut namamu
Bergetar hatiku
Kita pernah bicara bersama melalui tinta kitab
Aah...Kapan lagi kita bicara sayang...
Jarak masa terlalu jauh
Bilamana mungkin kita bersua kini.
Namun ada kisah dan cerita
Kuulitkan dalam mimpi anak-anak
Kisah hebatmu ku dendangkan dalam lagu sendu
Kehebatan peribadimu aku kagumi selalu
Layanan kasih sayangmu terhampar di lautan penghidupan
Namun hanya pada sesiapa yang sedar dan mengingatmu ya kasih...
Balasan cintamu hebat
kehangatan kasihmu berpanjangan di setiap abad
Jangkauan doamu berterusan hingga kiamat
Peribadimu yang mulia tidak ada yang mengikat
cuma yang diambil sekerat, untuk memiliki muslimat
Yaa...isteri, mereka lagi mahu empat...
Layanan tidak secebis pun persis dirimu
Ya Muhammad, kau pelayan wanita yang hebat!
-nukilan penuh kasih dr umatmu, adz

merutun
sayu
adakalanya datang
tidak diundang
bisa jiwa ini tenang ...
diulit
sendaloka teman...-thanks
-adz
_____________________________________________________
Siapaku padamu?
Kisah itu telah berlalu
di zaman remaja aku dan dirimu
persahabatan riang panggilan abang
membuahkan satu ikatan kasih dan sayang.
Kau datang dan pergi sesuka hati
membuat hatiku sayang dan benci
darah remaja memberontak bersahaja
entah untuk ditujukan siapa?
Persahabatan kita semakin erat
tanpa pertemuan hanya bersurat
itupun kiranya hatiku bertaut rindu
menunggumu tanpa ada rasa jemu
kelibatmu ku nanti berhari-hari
sayang
keegoanmu tidak mengenal tempat jua
terasa aku menjadi mangsa
dek tak berani memetik bunga-bunga cinta
Kisah itu lama berlalu
namun kau datang jua tiba-tiba
memberi kasih walau secebis
namun pautanku tak tercapai kesisi
Aduh! airmataku masih menitis
kerna kau masih begitu lagi menyepi
kenapa kau siksa jiwaku ini?
kiranya itu juga balasan yang nak kau beri
Sayangku, aku pasrah
diri ini bisa mengalah
namun kerinduan hatiku mulai membeku
biarku simpan semula di sudut hatiku....!